Salah satu hal yang paling penting dalam ruang lingkup pertanian yaitu benih. benih merupakan hal yang mendasar dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan atau perkembangan tanaman.
apakah kita tahu klasifikasi benih yang selama ini kita gunakan untuk bertani.
Berikut klasifikasi benih berdasarkan fungsi
dan cara produksinya, dimana benih itu terdiri dari beberapa bagian yaitu benih inti,
benih sumber dan benih sebar(Extension Seed).
Yang pertama
Benih inti (nucleous
seed) merupakan benih paling awal yang
penyediaannya dengan berdasarkan hasil proses dari pemuliaan pada suatu varietas tanaman oleh para pemulia oleh lembaga penyelenggara pemuliaan (Balai Penelitian Komoditas).
Benih inti adalah benih yang digunakan sebagai perbanyakan untuk menghasilkan benih penjenis (breeder seed).
Yang kedua
Benih sumber terdiri dari 3 kelas yang pertama benih penjenis (breeder seed),
yang kedua benih dasar (Foundation Seed) dan yang ketiga benih pokok (stock seed).
Benih penjenis
merupakan perbanyakan dari benih inti, yang akan dipergunakan untuk perbanyakan kelas-kelas benih selanjutnya, yaitu benih dasar(Foundation Seed) dan benih pokok (Stock Seed).
1. Benih Penjenis (Breeder Seed)
Benih penjenis merupakan benih sumber yang proses produksinya dikendalikan langsung oleh pemulia penemu atau yang menemukan suatu varietas, dan diberi kewenangan
untuk mengembangkan varietas tersebut.
Benih penjenis mempunyai label yang berwarna putih yang ditanda tangani oleh pemulia dan kepala institusi penyelenggara pemuliaannya.
2. Benih Dasar (Foundation Seed)
Benih dasar merupakan
benih sumber yang produksi benihnya ditangani oleh produsen benih serta pengendalian mutu didalam proses produksi benihnya melalui
sertifikasi benih BPSB.
3. Benih Pokok (Stock Seed)
Benih pokok yaitu
benih sumber yang produksinya dilakukan oleh produsen atau penangkar benih di daerah
yang pengendalian mutunya melalui sertifikasi benih (oleh BPSB atau menerapkan sistem manajemen mutu).
Benih pokok
biasanya dipergunakan sebagai benih
sumber untuk menghasilkan benih sebar.
Yang ketiga
Benih sebar
(Extension Seed) merupakan benih turunan dari benih pokok, yang umumnya ditanam oleh para petani.
Benih
sebar merupakan turunan ke 1 atau kita biasa menyebutnya dengan F1 dari benih pokok.
Produksi benih sebar selalu mempertahankan identitas dan kemurnian varietas serta memenuhi standar
peraturan perbenihan maupun sertifikasi oleh BPSB.
Benih
pokok dan benih sebar pada umumnya diperbanyak oleh Balai Benih dengan mendapatkan
sertifikasi serta mendapatkan bimbingan dan pengawasan BPSB.
No comments:
Post a Comment