KABOA

Pertanian dan teknologi

2019-07-29

7 TAHAPAN PENGELOLAAN BUAH KELAPA SAWIT SAAT PASCA PANEN


Tanaman Kelapa sawit menghasilkan minyak sawit dari ekstraksi daging buah, kemudian ada minyak inti sawit atau kernel yang juga di peroleh dari hasil ekstraksi.


Kelapa sawit mulai berbuah pada umur 2,5 tahun dengan proses pemasakan buah berkisar antara 5-6 bulan setelah terjadinya penyerbukan. Buah kelapa sawit bisa dipanen ketika kelapa sawit telah berumur 31 bulan. dari 5 pohon rata-rata terdapat tandan buah matang dengan Setidaknya 60% buah telah matang atau siap panen . Ciri dari tandan buah matang atau panen yaitu ditandai dengan sedikitnya ada 5 buah yang jatuh dari tandan.

Pertama tandan buah diletakan di piringan buah yang lepas disatukan dan dipisahkan dari tandan. Kemudian tandan buah dibawa ke tempat pengumpulan buah (TPH) dengan truk tanpa di tunda di TPH tandan diatur berbaris 5 atau 10 buah kelapa sawit harus segera di angkut ke pabrik untuk segera di olah. Penyimpanan menyebabkan kadar asam lemak bebas tinggi pengolahan di lakukan paling lambat 8 jam setelah panen.
Di pabrik buah akan direbus dimasukan ke mesin pelpas buah di lumatkan di dalam gegester, dipres dengan mesin untuk mengeluarkan minyak dan dimurnikan, sisa pengpresan berupa ampas dikeringkan untuk memisahkan biji dan sabut. Biji dikeringkan dan dipecahkan agar inti (kentel) terpisah dari cakram. Tahapan dari pengolahan buah kelapa sawit adalah sebagai berikut:

1.      Perebusan (sterilisasi) TBS

TBS (Tandan Buah Segar) yang masuk kedalam pabrik selanjutnya direbus  di dalam sterilizer. Buah direbus dengan tekanan 2,5-3 atm dan suhu 1300C selama 50-60 menit. Tujuan perebusan TBS (Tandan Buah Segar) adalah menonaktifkan enjim lipase yang dapat menstimulir pembekuan freeathy acid membekukan protein  globulin sehingga minyak mudah dipisahkan dari air mempermudah perontokan buah melunakkan buah sehingga mudah di ekstraksi.

2.      Periontokan Buah

Dalam tahap ini buah selanjutnya dipisahkan dengan menggunakan mesin tresher. Tandan kosong disalurkan ke tempat pembakaran atau digunakan sebagai bahan pupuk organik. Sedangkan buah yang telah dirontokkan selanjutnya dibawa ke mesin pelumatan. Selama proses perontokkan buah, minyak dan kernel yang terbuang sekitar 0,03%.

3.      Pelumatan Buah

Proses pelumatan buah adalah dengan memotong dan mencacah buah di dalam steam jacket yang dilengkapi dengan pisau berputar. Suhu di dalam steam jacket  sekitar 85-900C. Tujuan dari pelumatan buah adalah menurunkan kekentalan minyak, membebaskan sel-sel yang mengandung minyak dari serat buah, menghancurkan dinding sel buah sampai terbentuk pulp.


4.      Pengempaan (ekstraksi minyak sawit)

Proses pengempaan bertujuan untuk membantu mengeluarkan minyak dan melarutkan sisa-sisa minyak yang terdapat di dalam ampas. Proses pengempaan dilakukan dengan melakukan penekanan dan pemerasan pulp yang dicampur dengan air yang bersuhu 950C. Selain itu, proses ekstraksi minyak kelapa sawit sawit dapat dilakukan dengan cara sentrifugasi bahan pelarut dan tekanan hidrolis.

5.      Pemurnian (klarifikasi minyak)

Minyak kelapa sawit yang dihasilkan dari mesin ekstraksi minyak sawit umumnya masih mengandung kotoran berupa tempurung, serabut dan air sekitar 40-45% air. Untuk itu perlu dilakukan pemurnian minyak kelapa sawit. Presentase minyak sawit yang dihasilkan dalam proses pemurnian sekitar 21%. Proses pemurnian minyak kelapa sawit terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
a.       Pemurnian minyak di dalam tangki pemisah
b.      Sentrifugasi minyak
c.       Pengeringan hampa
d.      Pemurnian minyak dengan tangki lumpur
e.       Strainer
f.        Precleaner
g.      Sentrifugasi lumpur
h.      Sentrifugasi pemurnian minyak
i.        Pengeringan minyak


6.      Pemisahan Biji dengan Serabut (depeicarping)

Ampas buah yang masih mengandung serabut dan biji diaduk dan dipanaskan sampai keduanya terpisah. Selanjutnya dilakukan pemisahan secara pneumatic. Serabut selanjutnya di bawa ke boiler, sedangkan biji disalurkan ke dalam nit cleaning atau polishing drum. Tujuannya agar biji bersih dan seragam.

  

7.      Pengeringan dan Pemisahan Inti Sawit

Setelah dipisahkan dari serabut, selanjutnya biji dikeringkan dalam silo dengan suhu 560C selama 12-16 jam. Kadar air biji diturunkan sampai 16%. Proses pengeringan menyebabkan inti sawit menyusut sehingga mudah untuk dipisahkan. Untuk memisahkan inti sawit dari tempurungnya digunakan alat hydrocyclone separator. Setelah terpisah dari tempurungnya inti sawit selanjutnya dicuci sampai bersih. Proses selanjutnya inti dikeringkan sehingga kadar airnya tinggal 7,5%. Proses pengeeringan dilakukan dalam suhu di atas 900C.

No comments: