Pengaruh pemupukan beberapa unsur
hara tanaman itu
dapat ditampilkan oleh tanaman itu sendiri berupa pertambahan ukuran luas daun,
tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, dan lain-lain, dan juga dari
faktor atau parameter hasil berupa jumlah polong, panjang polong, panjang
malai, berat biji per malai pada tanaman padi. Pernyataan di atas dapat berupa parameter
vegetatif dan parameter generatif.
Pertambahan
ukuran dan berat biji pada parameter vegetatif dan generatif itu akibat dari
pertumbuhan dan jumlah sel yang terjadi pada setiap organ atau jaringan
tanaman. Hal ini diakibatkan juga dengan adanya terpenuhi unsur hara yang
diberikan atau yang ada pada tanah terpenuhi oleh kebutuhan tanaman itu
sendiri.
Analisis
tanaman sering juga dikatakan sebagai analisis daun, merupakan teknik
menentukan kadar unsur hara dalam bagian tanaman. Umumnya analisis tanaman
merupakan analisis bagian suatu tanaman tertentu yang dilakukan di
laboratorium. Sebaliknya uji/test
jaringan (tissue testing) merupakan
analisis cairan sel tanaman terekstrak, yang umumnya dilakukan di lapang dengan
menggunakan reagen dan kertas (paper) dalam kemasan yang praktis (kit).
Hasil
analisis tanaman dapat digunakan untuk menggambarkan status hara dalam jaringan
tanaman dengan cara menggunakan nilai standar/kritikal atau range kecukupan yang dibandingkan dengan
hasil analisis. Sistem interpretasi hasil analisis lain adalah Diagnosis and
Recommendation Intergrated System (DRIS). Diagnosis and Recommendation
Intergrated System (DRIS) merupakan teknik matematik untuk menerapkan informasi
analisis tanaman untuk mendiagnosis unsur hara pembatas utama dalam sistem
produksi. Evaluasi dibuat dengan membandingkan kesetimbangan kadar unsur hara
relatif dengan norma-norma dari tanamanyang mempunyai produksi tinggi.
Kesetimbangan unsur hara dalam sistem DRIS merupakan interaksi unsur hara yang
sangat menentukan hasil dan kualitas tanaman. Secara fisiologi, pemberian
nitrogen pada tanaman secara cukup dapat meningkatkan unsur hara lainnya dan
akhirnya dapat meningkatkan produksi.
Maka dari
itu, saya akan
berbagi dari hasil
praktikum saya yang
ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk yang
berbeda pada tanaman terhadap pertumbuhan suatu tanaman.
Alat
dan Bahan
Kemudian dalam praktikum ini digunakan
alat dan bahan tertentu, maka disini akan dituliskan untuk alat dan bahan yang
digunakan, sebagai berikut.
a. Alat
1. Meteran/mistar.
2. Timbangan.
3. Alat
soil tester.
4. Selang
penyiram.
5. Oven.
b. Bahan
1. Polybag
ukuran 50 cm X 50 cm sebanyak 3 polybag.
2. Media
tanah + pupuk organik.
3. Pupuk
perlakuan.
4. Air.
5. Biji/benih
kedelai.
Prosedur
Kerja
a. Isi
polybag dengan media tanah + pupuk organik matang/pupuk majemuk.
b. Masukkan
benih/biji tanaman kacang kedelai pada masing-masing polybag.
c. Beri
perlakuan atau threatment sesuai
dengan petunjuk.
d. Amati
setiap minggu parameter vegetatifnya.
e. Setelah masuk pada fase generatif, amati
parameter generatifnya.
f. Bandingkan
antara masing-masing perlakuan, mana perlakuan yang terbaik.
Hasil
Praktikum
Dalam praktikum kali ini mengenai pengamatan yang saya lakukan dimana pengaruh pemupukan beberapa unsur hara pada
pertumbuhan dan hasil tanaman semusim di rumah kaca
yang telah dilakukan di Green House/rumah kaca dan menunggu hasilnya. Akan
tetapi, perlu ditinjau setiap satu minggu sekali seperti yang dijelaskan dalam
prosedur kerja.
Adapun, hasilnya disajikan ke dalam
bentuk tabel dengan mengetahui dan mengukur pertumbuhan tanaman, luas daun, dan
diameter batangnya.
Tanaman+Takaran Unsur Hara
|
Minggu
|
Tinggi Tanaman
|
Diameter Batang
|
Luas Daun
|
1 (Urea = 135
mg)
|
Ke-1
|
|||
Ke-2
|
||||
Ke-3
|
||||
2 (TSP = 135
mg)
|
Ke-1
|
|||
Ke-2
|
||||
Ke-3
|
||||
3 (KCl = 135
mg)
|
Ke-1
|
|||
Ke-2
|
||||
Ke-3
|
Analisis
Tanaman
Berdasarkan sejarah
penggunaan analisis tanaman, pada akhir-akhir ini hasil analisis tanaman
bersama-sama hasil analisis tanah digunakan untuk menentukan/membuat
rekomendasi pupuk atau kapur. Dengan melakukan tahapan (sequent)
analisis status unsur hara dalam jaringan tanaman atau mengetahui pola serapan unsur
hara selama pertumbuhannya, akan dapat lebih memberikan hara sesuai dengan
kebutuhan.
Secara garis besar
tujuan analisis tanaman adalah:
1.
Mendiagnosa/penyesuaian diagnosa gejala-gejala
yang nampak;
2.
Mengidentifikasi gejala-gejala yang
tersembunyi;
3.
Menentukan tingkat/area defisiensi;
4.
Menunjukan apakah pupuk yang diberikan masuk
atau diserap tanaman;
5.
Menunjukan interaksi (sinergis atau antagonis)
unsur atau pupuk;
6.
Mengetahui fungsi internal unsur dalam
tanaman;
7.
Tes tambahan untuk identifikasi masalah.
Selain itu, berdasarkan
beberapa literatur tujuan analisis tanaman adalah untuk penentuan kebutuhan
hara saat ini atau untuk memprediksi kebutuhan akan suatu unsur hara tertentu
dan gangguan pada tanaman (crop logging). Analisis tanaman sangat
penting pada kondisi kesuburan tanah atau pertumbuhan tanaman tidak baik atau
ada gejala-gejala tidak baik, sedangkan analisis tanaman pada kondisi tanaman
dan tanah baik dilakukan untuk usaha pemeliharaan (maintenance). Analisis
tanaman untuk pemeliharaan ini biasanya dilakukan secara periodik dengan
interval waktu tertentu. Analisis tanaman dilakukan berdasarkan tahapan dan
setiap tahap itu sangat penting untuk kesuksesan analisis secara keseluruhan.
Adapun tahapannya sebagai berikut.
1.
Pengambilan contoh (sampling).
2.
Persiapan (preparasi) contoh.
3.
Analisis laboratorium, dan
4.
Interpretasi dan rekomendasi.
Perhitungan
Kebutuhan Unsur Hara pada Tanaman
Pada praktikum yang
dilakukan, pupuk yang harus diberikan harus mempunyai takaran yang cukup bagi
tanaman dengan terlebih dahulu ditentukan seberapa besar takaran yang harus
diberikan. Adapun takaran masing-masing pupuk diantaranya untuk urea (N) = 100
kg/ha, TSP (P) = 100 kg/ha, dan KCl (K) = 100 kg/ha juga, dengan berat tanah
pada polybag sebesar 2,7 kg. Perhitungannya sebagai berikut.
a.
Berat tanah 1 Ha : berat tanah dalam polybag:
100 kg urea
Urea = 2.106
kg = 100 kg
2,7 kg X
X = 2,7 kg x 100 kg
2.106 kg
= 270 kg
2.106
kg
= 135 kg
= 135 kg = 0,135 gr = 135 mg
106 kg 103 kg
b.
Berat
tanah 1 Ha : berat tanah dalam polybag: 100 kg TSP
TSP = 2.106 kg = 100 kg
2,7 kg X
X = 2,7 kg x 100 kg
2.106 kg
= 270
kg
2.106 kg
= 135 kg
= 135 kg = 0,135 gr = 135 mg
106 kg 103 kg
c.
Berat
tanah 1 Ha : berat tanah dalam polybag: 100 kg KCl
KCl = 2.106
kg = 100 kg
2,7 kg X
X =
2,7 kg x 100 kg
2.106 kg
=
270 kg
2.106 kg
= 135 kg
= 135 kg = 0,135 gr = 135 mg
106
kg 103 kg
Jadi Pengaruh pemupukan beberapa unsur
hara tanaman dapat ditampilkan oleh tanaman itu sendiri berupa pertambahan
ukuran luas daun, tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, dan lain-lain,
dan juga dari faktor atau parameter hasil berupa jumlah polong, panjang polong,
panjang malai, berat biji per malai pada tanaman padi. Pernyataan di atas dapat
berupa parameter vegetatif dan parameter generatif..
Maka,
dengan
melakukan tahapan (sequent) analisis status unsur hara dalam jaringan
tanaman atau mengetahui pola serapan unsur hara selama pertumbuhannya, akan
dapat lebih memberikan hara sesuai dengan kebutuhan.
Mungkin cukup
sekian sedikit pengetahuan tentang pengaruh pemupukan beberapa unsur hara
pada pertumbuhan dan hasil tanaman semusim di rumah kaca. Terima kasih.