KABOA

Pertanian dan teknologi

2017-03-31

PENGARUH PEMUPUKAN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMUSIM DIRUMAH KACA

          Pengaruh pemupukan beberapa unsur hara tanaman itu dapat ditampilkan oleh tanaman itu sendiri berupa pertambahan ukuran luas daun, tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, dan lain-lain, dan juga dari faktor atau parameter hasil berupa jumlah polong, panjang polong, panjang malai, berat biji per malai pada tanaman padi. Pernyataan di atas dapat berupa parameter vegetatif dan parameter generatif.

          Pertambahan ukuran dan berat biji pada parameter vegetatif dan generatif itu akibat dari pertumbuhan dan jumlah sel yang terjadi pada setiap organ atau jaringan tanaman. Hal ini diakibatkan juga dengan adanya terpenuhi unsur hara yang diberikan atau yang ada pada tanah terpenuhi oleh kebutuhan tanaman itu sendiri.  

          Analisis tanaman sering juga dikatakan sebagai analisis daun, merupakan teknik menentukan kadar unsur hara dalam bagian tanaman. Umumnya analisis tanaman merupakan analisis bagian suatu tanaman tertentu yang dilakukan di laboratorium. Sebaliknya uji/test jaringan (tissue testing) merupakan analisis cairan sel tanaman terekstrak, yang umumnya dilakukan di lapang dengan menggunakan reagen dan kertas (paper) dalam kemasan yang praktis (kit).

          Hasil analisis tanaman dapat digunakan untuk menggambarkan status hara dalam jaringan tanaman dengan cara menggunakan nilai standar/kritikal atau range kecukupan yang dibandingkan dengan hasil analisis. Sistem interpretasi hasil analisis lain adalah Diagnosis and Recommendation Intergrated System (DRIS). Diagnosis and Recommendation Intergrated System (DRIS) merupakan teknik matematik untuk menerapkan informasi analisis tanaman untuk mendiagnosis unsur hara pembatas utama dalam sistem produksi. Evaluasi dibuat dengan membandingkan kesetimbangan kadar unsur hara relatif dengan norma-norma dari tanamanyang mempunyai produksi tinggi. Kesetimbangan unsur hara dalam sistem DRIS merupakan interaksi unsur hara yang sangat menentukan hasil dan kualitas tanaman. Secara fisiologi, pemberian nitrogen pada tanaman secara cukup dapat meningkatkan unsur hara lainnya dan akhirnya dapat meningkatkan produksi.

          Maka dari itu, saya akan berbagi dari hasil praktikum saya yang ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk yang berbeda pada tanaman terhadap pertumbuhan suatu tanaman.

Alat dan Bahan
          Kemudian dalam praktikum ini digunakan alat dan bahan tertentu, maka disini akan dituliskan untuk alat dan bahan yang digunakan, sebagai berikut.
a.    Alat
1.    Meteran/mistar.
2.    Timbangan.
3.    Alat soil tester.
4.    Selang penyiram.
5.    Oven.

b.    Bahan
1.    Polybag ukuran 50 cm X 50 cm sebanyak 3 polybag.
2.    Media tanah + pupuk organik.
3.    Pupuk perlakuan.
4.    Air.
5.    Biji/benih kedelai.

Prosedur Kerja
a.  Isi polybag dengan media tanah + pupuk organik matang/pupuk majemuk.
b.  Masukkan benih/biji tanaman kacang kedelai pada masing-masing polybag.
c.   Beri perlakuan atau threatment sesuai dengan petunjuk.
d.  Amati setiap minggu parameter vegetatifnya.
e.  Setelah masuk pada fase generatif, amati parameter generatifnya.
f.    Bandingkan antara masing-masing perlakuan, mana perlakuan yang terbaik.


Hasil Praktikum
          Dalam praktikum kali ini mengenai pengamatan yang saya lakukan dimana pengaruh pemupukan beberapa unsur hara pada pertumbuhan dan hasil tanaman semusim di rumah kaca yang telah dilakukan di Green House/rumah kaca dan menunggu hasilnya. Akan tetapi, perlu ditinjau setiap satu minggu sekali seperti yang dijelaskan dalam prosedur kerja.

          Adapun, hasilnya disajikan ke dalam bentuk tabel dengan mengetahui dan mengukur pertumbuhan tanaman, luas daun, dan diameter batangnya.
Tanaman+Takaran Unsur Hara
Minggu
Tinggi Tanaman
Diameter Batang
Luas Daun
1 (Urea = 135 mg)
Ke-1




Ke-2




Ke-3



2 (TSP = 135 mg)
Ke-1




Ke-2




Ke-3



3 (KCl = 135 mg)
Ke-1




Ke-2




Ke-3




Analisis Tanaman
          Berdasarkan sejarah penggunaan analisis tanaman, pada akhir-akhir ini hasil analisis tanaman bersama-sama hasil analisis tanah digunakan untuk menentukan/membuat rekomendasi pupuk atau kapur. Dengan melakukan tahapan (sequent) analisis status unsur hara dalam jaringan tanaman atau mengetahui pola serapan unsur hara selama pertumbuhannya, akan dapat lebih memberikan hara sesuai dengan kebutuhan.

          Secara garis besar tujuan analisis tanaman adalah:
1. Mendiagnosa/penyesuaian diagnosa gejala-gejala yang nampak;
2. Mengidentifikasi gejala-gejala yang tersembunyi;
3. Menentukan tingkat/area defisiensi;
4. Menunjukan apakah pupuk yang diberikan masuk atau diserap tanaman;
5. Menunjukan interaksi (sinergis atau antagonis) unsur atau pupuk;
6. Mengetahui fungsi internal unsur dalam tanaman;
7. Tes tambahan untuk identifikasi masalah.

          Selain itu, berdasarkan beberapa literatur tujuan analisis tanaman adalah untuk penentuan kebutuhan hara saat ini atau untuk memprediksi kebutuhan akan suatu unsur hara tertentu dan gangguan pada tanaman (crop logging). Analisis tanaman sangat penting pada kondisi kesuburan tanah atau pertumbuhan tanaman tidak baik atau ada gejala-gejala tidak baik, sedangkan analisis tanaman pada kondisi tanaman dan tanah baik dilakukan untuk usaha pemeliharaan (maintenance). Analisis tanaman untuk pemeliharaan ini biasanya dilakukan secara periodik dengan interval waktu tertentu. Analisis tanaman dilakukan berdasarkan tahapan dan setiap tahap itu sangat penting untuk kesuksesan analisis secara keseluruhan. Adapun tahapannya sebagai berikut.
1. Pengambilan contoh (sampling).
2. Persiapan (preparasi) contoh.
3. Analisis laboratorium, dan
4. Interpretasi dan rekomendasi.              


Perhitungan Kebutuhan Unsur Hara pada Tanaman
          Pada praktikum yang dilakukan, pupuk yang harus diberikan harus mempunyai takaran yang cukup bagi tanaman dengan terlebih dahulu ditentukan seberapa besar takaran yang harus diberikan. Adapun takaran masing-masing pupuk diantaranya untuk urea (N) = 100 kg/ha, TSP (P) = 100 kg/ha, dan KCl (K) = 100 kg/ha juga, dengan berat tanah pada polybag sebesar 2,7 kg. Perhitungannya sebagai berikut.
a.       Berat tanah 1 Ha : berat tanah dalam polybag: 100 kg urea
Urea = 2.106 kg = 100 kg
             2,7 kg            X
   X = 2,7 kg x 100 kg
      2.106 kg
    = 270 kg
                     2.106 kg
    = 135 kg    = 135 kg    = 0,135 gr = 135 mg
       106 kg         103 kg

b.       Berat tanah 1 Ha : berat tanah dalam polybag: 100 kg TSP
TSP  = 2.106 kg = 100 kg
             2,7 kg            X
     X  = 2,7 kg x 100 kg
2.106 kg
     =   270 kg
          2.106 kg
    = 135 kg    = 135 kg    = 0,135 gr = 135 mg
       106 kg         103 kg





c.        Berat tanah 1 Ha : berat tanah dalam polybag: 100 kg KCl
KCl   = 2.106 kg = 100 kg
             2,7 kg            X
     X  = 2,7 kg x 100 kg
2.106 kg
     =   270 kg
          2.106 kg
    = 135 kg    = 135 kg    = 0,135 gr = 135 mg
       106 kg         103 kg

          Jadi Pengaruh pemupukan beberapa unsur hara tanaman dapat ditampilkan oleh tanaman itu sendiri berupa pertambahan ukuran luas daun, tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, dan lain-lain, dan juga dari faktor atau parameter hasil berupa jumlah polong, panjang polong, panjang malai, berat biji per malai pada tanaman padi. Pernyataan di atas dapat berupa parameter vegetatif dan parameter generatif..
         
Maka, dengan melakukan tahapan (sequent) analisis status unsur hara dalam jaringan tanaman atau mengetahui pola serapan unsur hara selama pertumbuhannya, akan dapat lebih memberikan hara sesuai dengan kebutuhan.

Mungkin cukup sekian sedikit pengetahuan tentang pengaruh pemupukan beberapa unsur hara pada pertumbuhan dan hasil tanaman semusim di rumah kaca. Terima kasih.